Contoh Soal Hubungan Kantor Pusat dan Kantor Cabang
Contoh soal hubungan kantor pusat dan kantor cabang akan dilaksanakan melalui sistem sentralisasi dan desentralisasi. Perbedaan karakteristik kantor agen, cabang dan pusat hendaknya dipertimbangkan untuk pengakuan pendapatan dan biaya selama periode tertentu yang dilaporkan sebagai pajak penghasilan badan.
Contoh soal dan jawaban akuntansi kantor pusat, cabang dan agen menjadi pertimbangkan ketika perusahaan ingin memperluas pangsa pasarnya. Masalah yang terjadi dalam kantor pusat dan kantor cabang diatasi dengan membuat jurnal penyesuaian rekonsiliasi transaksi kas dan setara kas serta persediaan akhir.
Penyebab terjadinya perbedaan saldo antara kantor cabang dan kantor pusat adalah pengiriman kas dan barang dagang yang masih dalam perjalanan, pembayaran piutang pelanggan langsung ke kantor pusat dan adanya koreksi kesalahan pencatatan atas transaksi yang belum dilaporkan oleh masing-masing kantor cabang.
Materi Kantor Pusat dan Kantor Cabang Akuntansi Keuangan Lanjutan
Materi kantor pusat dan kantor cabang akuntansi keuangan lanjutan akan menimbulkan hubungan sentralisasi dan desetralisasi mengikuti kebijakan akuntansi. Kantor cabang adalah perwakilan dari perusahaan besar untuk melakukan kegiatan pemasaran barang dagang agar diperolehnya penghasilan.
Perbedaan kantor pusat dan kantor cabang terletak pada pihak yang membuat laporan posisi keuangan. Laporan keuangan konsolidasi harus mencantumkan pengiriman barang dagang diatas harga pokok dan pengiriman kas antar cabang untuk membantu membiayai kegiatan operasional agar diperolehnya laba ditahan.
Apa yang menyebabkan perusahaan membentuk kantor pusat dan kantor cabang adalah adanya agenda untuk melaksanakan perluasan wilayah pemasaran barang dan memprioritaskan pembayaran tagihan tertentu. Pendirian persekutuan dan perseroan terbatas harus memperoleh izin dari pemerintah pusat.
Baca Juga: Contoh Kasus Pembubaran Persekutuan dengan Program Kas
Contoh Soal Hubungan Kantor Pusat dan Kantor Cabang
Contoh soal hubungan kantor pusat dan kantor cabang dapat menjadi permasalahan khusus ketika membuat laporan keuangan konsolidasi. Pengiriman barang dagang di atas harga pokok ke kantor cabang mengakibatkan adanya laba yang tidak seharusnya diakui dan memperlukan jurnal penyesuaian.
Masalah barang dagang yang dijual di atas harga pokok kepada kantor cabang dan tidak habis terjual pada akhir periode mengakibatkan kerugian persekutuan atau firma. Kantor agen berfungsi sebagai tempat penyimpanan barang sampel dan mencari peluang untuk terciptanya order pesanan lewat agen.
Hubungan kantor cabang dan kantor pusat tercipta agar masing-masing pihak dapat menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham. Kapan laba kantor cabang diakui pada pembukuan kantor pusat yaitu ketika seluruh pengiriman barang dagang berhasil diperjualbelikan oleh agen selama periode terbatas.
Baca Juga: Contoh Soal Penjualan Angsuran dan Jawabannya
Perlakuan Akuntansi Kantor Pusat, Kantor Cabang dan Kantor Agen
Perlakuan akuntansi kantor pusat, kantor cabang dan kantor agen menggunakan metode imprest seperti ketika melaporkan kas kecil. Biaya penjualan dan promosi kantor cabang dapat dibebankan ke kantor pusat agar memperoleh pergantian terutama ketika terjadi pengiriman barang dagang dan pembiayaan ongkos pengiriman.
Bedanya kantor agen, pusat dan cabang terletak pada pengakuan pendapatan yang diterima oleh nasabah. Masalah-masalah yang biasanya terjadi pada hubungan kantor pusat dan kantor cabang adalah pengiriman kas dan barang dagang yang belum diterima tetapi sudah berganti periode laporan keuangan.
Contoh soal akuntansi kantor pusat dan cabang terjadi pada CV Staff Accounting yang mengirimkan barang dagang senilai Rp 49.000.000. Pengiriman barang dagang yang terjadi diakui diatas harga pokok sebesar 25% dan mampu diperjualbelikan oleh kantor cabang senilai Rp 91.000.000.
Jurnal penyesuaian kantor cabang dan kantor pusat yang dibuat untuk menyusun laporan keuangan konsolidasi adalah
JurnaKantor Pusat | Jurnal Kantor Cabang | ||||
Keterangan | Debit | Kredit | Keterangan | Debit | Kredit |
R/K Kantor Cabang | Rp 61.250.000 | Penerimaan barang dari pusat | Rp 61.250.000 | ||
Pengiriman barang ke cabang | Rp 49.000.000 | R/K Kantor Pusat | Rp 61.250.000 | ||
Cadangan kenaikan harga barang | Rp 12.250.000 | ||||
(jurnal Penjualan barang dagang diataharga pokok) | (jurnal Penjualan barang dagang diatas harga pokok) | ||||
R/K Kantor Cabang | Rp 29.750.000 | Laba Rugi | Rp 29.750.000 | ||
Laba Rugi Kantor Cabang | Rp 29.750.000 | R/K Kantor Pusat | Rp 29.750.000 | ||
(jurnal penjualan) | (jurnal penjualan) | ||||
Cadangan kenaikan harga barang | Rp 12.250.000 | ||||
Laba Rugi Kantor Cabang | Rp 12.250.000 | ||||
(jurnal penyesuaian cadangan kenaikaharga barang) | |||||
Laba rugi kantor cabang | Rp 42.000.000 | ||||
Laba Ditahan | Rp 42.000.000 | ||||
(Jurnal penutup keuntungan perusahaan) |
Baca Juga: Cara Menghitung Selisih Kurs Mata Uang Asing
Demikian contoh soal hubungan kantor pusat dan kantor cabang akuntansi keuangan lanjutan. Agar seluruh pengiriman barang dagang di atas harga pokok dapat dipertanggungjawabkan maka perlu diterapkan sistem pengendalian internal persediaan barang melalui penggunaan kartu stock per periode.
Posting Komentar untuk "Contoh Soal Hubungan Kantor Pusat dan Kantor Cabang"