Contoh Perhitungan Pemotongan PPh Pasal 21 Untuk Pegawai Tetap Dengan Berbagai Kondisi
Contoh-contoh perhitungan pemotongan pph pasal 21 untuk pegawai tetap dengan berbagai kondisi seperti ditanggung pemberi kerja, ditanggung pemerintah bahkan tunjuangan pajak penghasilan. Contoh soal pph pasal 21 tunjangan pajak dan ditanggung pemerintah menjadi dasar pembuatan form 1721 A1.
Contoh soal pilihan ganda perpajakan pph pasal 21 dan jawabannya digunakan sebagai dasar perhitungan penghasilan bruto. Perhitungan kembali pajak penghasilan akan dilakukan pada bulan Desember atau bulan dimana pegawai tetap diberhentikan atau pensiun dari pekerjaannya.
Contoh soal pph pasal 21 dan jawabannya branly menjadikan seseorang harus mengetahui penghasilan tidak kena pajak. PPh pasal 21 dapat dijadikan kredit pajak ketika wajib pajak orang pribadi melaporkan spt tahunan 1770s atau 1770. Pegawai tetap terdiri dari karyawan penghasilan teratur dan penghasilan tidak teratur.
Contoh Soal Pilihan Ganda Perpajakan PPh Pasal 21 dan Jawabannya
Contoh soal pilihan ganda perpajakan pph pasal 21 dan jawabannya berisikan materi tentang alokasi penambahan manfaat ekonomis yang diterima oleh wajib pajak orang pribadi. Penghasilan tidak kena pajak terdiri dari nilai wajib pajak, nilai jika wajib pajak telah menikah dan memiliki 3 orang tanggungan.
Soal essay pph pasal 21 tunjangan pajak atau pajak ditanggung pemberi kerja dianggap sebagai tambahan manfaat ekonomis bagi wajib pajak. Iuran pensiun yang dibayarkan oleh wajib pajak diperkenankan sebagai pengurang pendapatan bruto karena akan dibebankan ketika terjadi penarikan dana pensiun.
Contoh soal essay dan pilihan ganda pph pasal 21 pegawai tetap dan pegawai tidak tetap akan memiliki perhitungan yang berbeda. Dasar pengenaan pajak bagi wajib pajak yang tidak memiliki NPWP akan lebih tinggi. Oleh sebab itu, sebaiknya wajib pajak membuat npwp untuk melaporkan kekayaan perusahaannya.
Baca Juga: Cara Mengisi Form 1721 A1 Pegawai Tetap
Soal dan Jawaban PPh Pasal 21 Ditanggung Pemberi Kerja atau Tunjangan Pajak
Soal dan jawaban pph pasal 21 ditanggung pemberi kerja dan tunjangan pajak memiliki arti yang berbeda. Pajak penghasilan ditanggung pemberi kerja berarti wajib pajak tidak diperkenankan untuk mengkreditkan sebagai kredit pajak ketika melaporkan spt tahunan orang pribadi melalui e-filling.
Soal dan jawaban pph pasal 21 tunjangan pajak berarti dianggap sebagai penambah penghasilan sehingga akan menghasilkan pajak terutang lebih besar. Tunjangan pajak bagi wajib pajak orang pribadi dapat dijadikan sebagai kredit pajak sehingga mengurangi jumlah pajak terutang tahun fiskal.
Contoh soal pph pasal 21 ditanggung pemberi kerja dan pembahasannya terjadi pada pegawai tetap Staff Accounting yang memperoleh gaji sebesar Rp 6.200.000, memperoleh tunjangan kesehatan sebesar 3% dan dipotongkan iuran pensiun sebesar 2%. Berapakah pajak terutang Pph pasal 21 yang harus disetorkan?
Baca Juga: Tarif PPh Pasal 21 Sesuai Ketentuan Umum Perpajakan
Contoh Perhitungan PPh Pasal 21 Ditanggung Pemberi Kerja
Contoh perhitungan pph pasal 21 ditanggung pemberi kerja akan menjadikan status pajak penghasilan bersifat tidak final. Pajak final berarti tidak dapat dijadikan sebagai penambah penghasilan atau kredit pajak ketika menghitung surat pemberitahuan pajak tahunan orang pribadi.
Cara menghitung pph pasal 21 ditanggung pemberi kerja tidak akan menjadikan status pajak terutang menjadi penambah penghasilan. Contoh-contoh perhitungan pph pasal 21 untuk pegawai tetap dengan berbagai kondisi dapat ditanggung oleh pemerintah atau pemberi kerja dengan membayarkannya melalui e-filling.
Cara hitung pph pasal 21 ditanggung pemerintah dan ditanggung pemberi kerja memiliki kesamaan karena tidak dijadikan sebagai penambah pendapatan kena pajak orang pribadi. Adapun contoh perhitungan pph pasal 21 untuk pegawai tetap dengan berbagai kondisi diantaranya:
Gaji | Rp 6.500.000 |
Tunjangan Kesehatan | Rp 195.000 |
Pendapatan Bruto | Rp 6.695.000 |
- Biaya Jabatan | Rp (334.750) |
- Iuran Pensiun | Rp (130.000) |
Pendapatan Netto | Rp 6.230.250 |
Pendapatan Netto 12 Bulan | Rp 74.763.000 |
PTKP | Rp 54.000.000 |
PKP | Rp 20.763.000 |
PPh Terutang | Rp 1.038.150 |
PPh Terutang Sebulan | Rp 86.513 |
Baca Juga: Perbedaan Ditanggung Pemberi Kerja dan Tunjangan Pajak
Demikian contoh perhitungan pemotongan pph pasal 21 untuk pegawai tetap dengan berbagai kondisi seperti ditanggung pemerintah dan pemberi kerja bahkan dijadikan sebagai tunjangan pajak. Bagi wajib pajak orang pribadi, diharapkan meminta form 1721 A1 yang dapat dijadikan kredit pajak.
Posting Komentar untuk "Contoh Perhitungan Pemotongan PPh Pasal 21 Untuk Pegawai Tetap Dengan Berbagai Kondisi"